Selasa, 30 Juni 2009

Akhirnya LPJ juga....

Setelah tertunda hingga 6 bulan, akhirnya pada hari Minggu, 14 Juni 2009, Panitia pelaksana Natal, Dies Natalis PPGT dan Reuni PPGT JBT tahun 2008 melaksanakan Laporan Pertanggungjawaban kepada pengurus PPGT JBT periode 2008-2010. LPJ yang sedianya dilakukan tidka terlalu lama terpaksa harus dipending karena kurangnya personil pengurus yang hadir. Kenyataan ini menandakan masih rendahnya tanggung jawab pengurus atas tugas yang diemban sebagai seorang PELAYAN. Mungkin juga ini adalah imbas dari rendahnya pemahaman pengurus terhadap tata kerja yang disepakati dalam Rapat Anggota (RA) V yang harus diingat bahwa proses tersebut menguras tenaga, waktu, pikiran dan materi yang tidak sedikit. Hanya sekecil inikah penghargaan dan pemahaman kita terhadap keputusan kita sendiri??
Mungkin kawan2 bertanya, koq waktunya jauh banget dari pelaksann kegiatan??? Pembelajaran untuk kepanitiaan selanjutnya, sesuai dengan SK yang diterbitkan seharusnya LPJ dilakukan plaing lambat 4 minggu setelah kegiatan. Sebuah pembelajaran buruk yang belum dapat diatasi hingga saat ini adalah tertunda-tundanya LPJ kepanitiaan/tim. Entah karena euphoria bahwa kegiatan telah dilaksakan ataukah kurangnya pemahaman bahwa sesungguhnya tugas panitia/tim baru berakhir setelah melakukan LPJ dan dibubarkan. Setelah Panitia Natal 2008, masih menunggu “kakaknya”, Tim Kerja RA V beserta hasil2nya, dan Panitia Paskah Retreat 2009. KAPAN LPJ????

Minggu, 28 Juni 2009

Ada

Apa dengan PS/VG PPGT JBT???

Oleh : Sol Do Re Mi

Akh...mengapa selalu ada

pertanyaan semacam ini??

bukankah Paduan Suara/Vocal Group PPGT JBT telah mengukir sejumlah prestasi yang mengharumkan nama jemaat ini di sejumlah even yang pernah diikuti?? Sederet gelar mulai dari Harapan I lomba PaduanSuara Pemuda gereja se-Kota Makassar (Mei 2008), Juara Harapan I Pesparawi se-Sulawesi yang dilaksanakan oleh STT Intim Makassar (Oktober 2008), hingga juara I Lomba Vocal Group PPGT Klasis Makassar Dies Natalis PPGT (Desember 2008) berhasil

dipersembahkan. Adakah yang keliru dengan pembinaan Paduan Suara di persekutuan ini???

Lantas, apa lagi yang kita cari??


Aku yakin, aku tidak sendiri dalam hal ini. Yang aku cari adalah kelanjutan pembinaan/latihan paduan suara yang erkesinambungan. Bagiku, Paduan Suara/VG bukanlah

sebuah pelayanan yang mesti berorientasi lomba, apalagi juara. Sayang sekali, kenyataan yang terjadi di persekutuan ini, motivasi untuk terlibat dalam PS/VG menjadi berlipat “hanya” ketika latihan itu bertitel “Lomba bla bla bla…” Bukankah kita harus

bersyukur bahwa Tim Paduan Suara alias UKP Seni telah dibentuk sedemikian rupa oleh pengurus, dan bahkan telah memulai tugas mereka dengan menghadirkan pelatih sekelas Bpk. Yance Ungirwalu, yang sejatinya memiliki kapasitas yang mumpuni sebagai seorang pelatih berkelas nasional dengan segudang pengalaman melatih Paduan Suara?? Apa yang kurang dengan PS/VG kita??

jawabannya adalah aku…

ya…teriakan lantang tim UKP Seni dan bahkan info berantai via sms tidak digubris sama sekali olehku…

ajakan untuk bergabung dalam latihan aku tampik dengan sejuta alasan. jika demikian, kita kemanakan talenta yang Tuhan telah karuniakan? sadarkah kita bahwa di PPGT JBT ada sejuta talenta bernyanyi yang Tuhan karuniakan? Tidakkah itu cukup bagi kita untuk melibatkan diri dalam latihan yang sudah mulai rutin berlangsung?? jangan sampai karena kemalasan kita akhirnya Tuhan mengambil kembali suara indah yang Ia telah karuniakan.

mengapa kita lebih memilih tinggal di pondokan, tidur, bergosip, atau melongo di depan TV??

Tentunya kita semua berharap gambar di halaman ini bukan untuk membawa kita bernostalgia dan hanyut dalam kenangan dan euphoria masa lalu. Sebuah doa, paduan suara/VG PPGT JBT boleh kembali eksis dalam pelayanannya. Bukan mimpi ketika aku berharap setiap latihan dihadiri oleh puluhan ana’ muda yang memiliki talenta bernyanyi…

akh… sekali lagi, semoga ini bukan hanya mimpi. Jika tidak, dengan apa lagi kawan2 tertarik dan melibatkan diri dalam latihan rutin???

mari kita jawab bersama…

akhirnya, tidak ada gunanya sejumlah prestasi jika pelayanan PS/VG pada ibadah-ibadah jemaat tidak mampu kita lakukan…


Quo vadis Futsal PPGT JBT???

Oleh: Striker Veteran


Foto ini diambil hanya beberapa jam setelah berakhirnya rapat anggota V PPGT JBT yang memilih pengurus baru, tentu sebuah prestasi tersendiri sebuah kepengurusan yang bahkan strukturnya belum lengkap dapat bergerak dengan cepat mengumpulkan anggotanya untuk mengikuti pertandingan futsal antar jemaat yang di selenggarakan oleh pengurus PPGT Klasis Makassar.

Namun di balik kisah sukses tersebut, ternyata setelah berjalan lebih dari setengah tahun kepengurusan cikal bakal tim futsal tersebut tak kunjung bertumbuh menjadi sebuah tim yang terorganisir dengan rapi.

Benih tetap jadi benih…

Quo Vadis Futsal PPGT JBT?

Ya, mau kemana Futsal PPGT?...

Sebaris pertanyaan yang mungkin ada di benak sebagian anggota, mau diapakan potensi yang begitu melimpah di jemaat ini?, mau diarahkan kemana gairah yang begitu kuat yang terpancar di wajah sebagian anggota ketika mendengar kata “ta male siraga”? Apakah kami yang tak pandai menyanyi, tak fasih berbicara dalam forum, tidak mahir bermain musik dan hanya bisa menendang bola tidak mendapatkan ruang berkreasi dalam PPGT?

Mungkinkah kami inilah yang disebut kelompok yang termarjinalkan secara struktural ...

Pertanyaan yang menempatkan pengurus sebagai pihak pertama yang harus memikirkan jawabannya.

Akankah kita tetap puas dengan jawaban ”ah wajar saja skornya telak karena mereka (jemaat lain) sudah punya tim pengembangan futsal” ataukah akan ada usaha yang nyata untuk mewujudkan kerangka pikir proses pembinaan yang begitu fasih kita ucapkan “memberdayakan,memperlengkapi dan mengutus” alias 3 M dalam berbagai bidang termasuk bidang olahraga??

Ironis, mengingat jemaat ini mampu menyelenggarakan semacam even sekelas PPGT JBT Cup yang tahun ini memasuki jilid ke 2 (tahun 2007 belum diberi judul). Sekali lagi, itu pun jika pengurus mampu menyelenggarakan apa yang telah dirintis dan bahkan telah dibangunkan pondasi sejak periode kepengurusan yang lalu.

Niat membentuk kelompok khusus bertitel Unit Kegiatan Pemuda (UKP) Olah Raga yang pernah menunjukkan taringnya di periode lalu kini belum mampu diwujudkan. Pertanyaannya, struktur yang begitu mapan (menurut kami) dengan sebuah seksi khusus menangani minat bakatkah yang belum berjalan sebagaimana mestinya ataukah memang pengurus yang lain sebagai decicion maker yang begitu lamban dan lelet dalam mengakomodir aspirasi ini??

Memang setiap hari sejak bulan lalu, latihan rutin digelar di halaman gedung gereja untuk sepak bola, volley ball, takraw dan bahkan badminton, namun pertanyaannya adalah : “kapan ada wadah yang terorganisir untuk memanajemen setiap talenta yang ada?”

Bukankah begitu menarik ketika jemat yang pernah melaksanakan turnamen PPGT JBT Cup ini memiliki tim futsal independen dan atau sedikit profesional… Agak sedikit melebar, bagaimana jika PPGT JBT memiliki tim volley ball, takraw dan olah raga lainnya?

mari kita bangun dari tidur panjang ini, sadarilah bahwa halaman gereja kita yang dipenuhi oleh sesaknya pondokan adalah gudangnya para “olahragawan” bertalenta tinggi. Kami yakin, ini bukan sekedar mimpi bung! ini adalah sebuah harapan, secerah senyum sejuta makna pada gambar di atas.

Pada akhirnya, komitmen kita bersama untuk membangun persekutuan dan mewujudkan karya nyata lewat lembaga ini yang akan menentukan apakah ada yang dapat dikenang dari masa kita ber-PPGT atau hanya lembar-lembar alasan serta deretan kendala yang mampu kita tuliskan dalam LPJ usang yang tak pernah dibaca... Forza PPGT JBT!!!

Kamis, 04 Juni 2009

Penindasankah ini???

Tantangan baru untuk BIN



Rampomo pole' te apa dikatakuran pia...
tua2 jemaat yang alergi dengan PPGT ternyata masih bergentayangan di sekeliling kita.
Bukit Inspirasi.Net (BIN) belumlah sebulan berdiri, riak2 itu kini mulai menampakkan dirinya. Seolah tidak tenang jika PPGT berkreasi dan berusaha, sekelompok orang tertentu yang merasa "pemilik gereja" dan "Pendiri Gereja" mengklaim bahwa PPGT telah menjadikan Bait Allah sebagai rumah tinggal dan rumah komersial??
sangat disayangkan segelintir orang dengan pemikiran sepicik ini masih hidup di dunia yang menuntut pemberian ruang kreasi dan aktivitas bagi generasi mudanya, yang pasti harus positif dan berguna bagi gereja, ciptaan lain dan dirinya sendiri.
bukankah sangat disayangkan bahwa bangunan sekelas gedung gereja JBT yang sangat megah dan dibangun dengan dana ratusan juta rupiah harus tinggal sebagai sebuah monumen yang hanya diisi oleh manusia yang rindu Tuhannya sekali dalam 7 hari??
kemana kami harus mencari "rumah" jika bukan di sini, di rumah mungil ini?
kawan2 pengurus dan tim kerja BIN, tetap semangat!
biarkan riak itu semakin mengokohkan batu karang mental kita. tetap berjuang dan melakukan yang terbaik di tengah tantangan adalah jalan menuju kesuksesan.
biarkan proses biologis membawa kita pada perubahan, kebebasan dari penindasan yang dilakukan oleh raja2 kecilyang bertahta di singasana kenagkuhan dalam kehidupan bergereja.
Tuhan, ampuni kami dan berikan kebijakan kepada orang tua kami yang alergi dengan PPGT.

Hidup Pemuda, hidup perubahan.
Ekslesia Reformata, semper reformanda.....

Selasa, 02 Juni 2009

Selamat Datang Adik2 Calon Mahasiswa Baru

Wellcome to the jungle... mungkin ini ungkapan yang paling tepat menyambut kehadiran mereka. Sesungguhnya bukan memasuki rimba raya, namun jika kita menilik perubahan mendasar yang harus terjadi karena perjalanan waktu, sepertinya ungkapan ini memang layak. Dunia yang begitu asing (bagi kebanyakan di antara mereka) dan seperti saya juga dulunya (^_^) akan mereka hadapi. Perubahan dari siswa menjadi mahasiswa, dari dunia yang selalu diberi petunjuk ke dunia mandiri, dan begitu banyak hal yang serba baru yang mereka akan hadapi. Semoga saja, mereka tidak seperti kami dulu, yang memang sama sekali baru pertama kali menginjakkan kaki di Kota daeng karena tuntutan studi. lantas, bagimana yang memang sama sekali masih baru dan pertama kali datang ke Makassar? Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu mereka?

Belum lagi pengumuman hasil, kini adik2 akan diperhadapkan pada tantangan selanjutnya, memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan calon mahasiswa baru. Berbagai persiapan dilakukan, termasuk mencari info seputar perguruan tinggi favorit, mengikuti bimbingan belajar dan persiapan lainnya. Memasuki tahun ajaran baru, berarti pula JBT kedatangan tamu2 baru dari pelosok daerah.

Kini, peran lebih pengurus dan anggota PPGT JBT untuk mendukung dan membantu perjuangan adik2 tersebut ditunggu…

Sebuah program sekelas Ibadah dan pembekalan SPMB akan dilaksanakan pada bulan Juni. Sangat diharapkan bahwa melalui kegiatan ini, PPGT mampu menjadi wadah terpercaya dalam memberikan dukungan moral dan spiritual bagi calon peserta SPMB. Menjemput bola jauh lebih baik dari pada menunggu. Karenanya, dalam harap-harap cemas dan (mungkin) kebingungan mereka menghadapi tantangan ini, mari pro aktif melakukan hal2 yang dapat membantu mereka.

Menawarkan bantuan bagi setiap calon mahasiswa yang baru pertama datang ke kota Daeng adalah tindakan yang layak dilakukan. Sekedar menemani mencari tempat bimbingan belajar yang tepat, memberi petunjuk ketika pendaftaran dan pengisian formulir, membantu menemukan tempat ujian hingga bersama-sama mencari pondokan, dan bahkan hal2 sederhana sekelas mengajak mereka bergabung di rumah kecil kita PPGT JBT seharusnya mampu kita lakukan. Ibadah persiapan SPMB harus dipikirkan dan dipersiapkan dengan matang agar pengalaman tahun2 yang lalu tidak berulang. Kita pasti kecewa ketika peserta ibadah begitu banyak, namun dalam perjalanan tidak seorang pun yang kembali aktif di JBT setelah masuk di bangku kuliah. Kekeliruannya adalah karena kita tidak menjemput bola, melakukan pendataan, dan pendampingan. Sosialisasi kegiatan juga sangat penting, jangan menunggu bola...

Orang akan betah berada di tempat dimana ia merasa dihargai, merasa nyaman dan diperhatikan. Jika kita ingin mereka eksis di PPGT, mari memberikan kenyamanan kepada mereka, sebagaimana visi kita, “DISUKAI ALLAH DAN MANUSIA”. Jauhkan ketakutan dan keraguan setiap ingin melangkah, hilangkan kebiasaan menunda2 pekerjaan, jangan terbiasa dengan rutinitas tahunan. Buatlah sesuatu yang lebih dari tahun2 sebelumnya, berhentilah dari sekedar rutinitas…

Selamat datang adik2 calon mahasiswa baru. kami menunggumu disini, rumah mungil PPGT JBT.

Good luck...